Bismillah
Tulisan di bawah ini merupakan ringkasan dari kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabar Al-Jazairi. Dengan sedikit penambahan pada definisi, memasukkan hikmah-hikmah puasa dan penambahan macam-macam puasa. Semoga bermanfaat.
A. Definisi puasa
Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan ash-shiyam yang maknanya secara bahasa adalah al-imsak (menahan diri).
Secara istilah syariat, puasa ialah menahan diri dengan niat ibadah dari makan dan minum, hubungan suami
istri dan dari semua hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Alloh Ta'ala berfirman: (Al-Baqarah 183)
B. Waktu turunnya perintah wajib puasa
Puasa diwajlibkan pada hari senin bulan sya'ban tahun kedua hijriyah.
C. Keutamaan puasa
1. Rosululloh -Shallallohu 'Alaihi Wasallam- bersabda : " Puasa adalah perisai dari neraka seperti perisai salah seorang dari kalian dari perang". (HR Ahmad)
2. Rosululloh -Shallallohu 'Alaihi Wasallam- bersabda : "Barang siapa berpuasa satu hari di jalan Alloh 'Azza wa Jalla maka Alloh menjauhkan wajahnya dari neraka sejak hari tersebut selama tujuh puluh tahun". (Muttafaqun 'alaih)
3. Sesungguhnya orang yang berpuasa mempunyai do'a yang tidak ditolak ketika ia berbuka puasa.
4. Disurga terdapat pintu yang dengan nama Ar-Royyan yang dikhususkan untuk orang yang berpuasa.
D. Manfaat-manfaat dan Hikmah-hikmah puasa
1. Manfaat spiritual seperti melatih kesabaran, memunculkan sifat taqwa.
2. Manfaat sosial membiasakan umat islam teratur, cinta persamaan, membentuk
perasaan kasih sayang, akhlak berbuat baik, melindungi masyarakat dari keburukan dan kerusakan.
3. Manfaat kesehatan dapat membersihkan usus-usus, memperbaiki lambung meringankan badan dari himpitan-himpitan dan kegemukan.
Para ulama telah menyebutkan beberapa hikmah disyariatkannya puasa, di antaranya:
1. Puasa merupakan sarana agar dapat menjauhi perkara-perkara yang diharamkan Allah ﷻ.
2. Puasa dapat mengalahkan hawa nafsu. Karena, ketika jiwa merasa kenyang akan memicu datangnya syahwat, sebaliknya ketika merasa lapar maka akan mencegah munculnya syahwat.
3. Puasa mendatangkan sifat belas kasih, simpati dan berbuat kebaikan kepada orang miskin. Karena, orang yang berpuasa merasakan sakitnya menahan lapar pada waktu tersebut.
4. Selama puasa, setan dikalahkan dan dilemahkan, sehingga kemaksiatan berkurang darinya. Hal ini dikarenakan setan berjalan mengikuti peredaran darah.
5. Orang yang berpuasa akan melatih dirinya untuk senantiasa selalu merasa diawasi oleh Allah ﷻ.
6. Dalam puasa terdapat nilai zuhud terhadap kehidupan dunia dan segala keindahannya.
7. Puasa mengajarkan seorang mukmin untuk terbiasa mengerjakan berbagai ketaatan.
E. Macam-macam Puasa
1. Puasa Sunnah di bulan Sya'ban.
Riwayat dari Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata: “Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali puasa Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau paling banyak melaksanakan puasa (sunnah) kecuali di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1969)
2. Puasa Wajib Ramadhan.
3. Puasa Sunnah enam hari di bulan Syawwal.
Riwayat dari Abu Ayyub Al Anshoriy, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)
4. Puasa Sunnah sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah.
Riwayat dari sebagian istri Rasulullah ﷺ berkata: “Rasulullah ﷺ biasa berpuasa pada sembilan hari awal Zulhijah.” (HR. Abu Dawud No. 2437. Dinyatakan sahih oleh al-Albani)
5. Puasa Sunnah hari 'Arafah (9 Dzulhijjah) bagi selain jama'ah haji.
Rasulullah ﷺ bersabda: “Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah ﷻ dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim no. 197 & 1162)
6. Puasa Sunnah 'Asyura (10 Muharram).
Aisyah -Radhiyallahu 'anhaa- berkata: “Puasa Asyura’ adalah puasa yang dilakukan oleh orang Quraisy pada zaman jahiliah dan Rasulullah ﷺ juga melakukan puasa pada hari itu. Ketika beliau ﷺ datang ke Madinah juga melakukan puasa dan menyuruh para sahabat menjalankan puasa Asyura’. Namun ketika puasa Ramadan mulai diwajibkan, beliau ﷺ meninggalkan puasa Asyura’. Maka barang siapa yang ingin berpuasa, silakan, dan siapa saja yang ingin meninggalkan, juga silakan.” (HR. Bukhari No. 2002 dan Muslim No. 1125)
7. Puasa bulan Muharam
Rasulullah ﷺ bersabda: “Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa pada bulan Muharam.” (HR. Muslim No. 1163)
8. Puasa tanggal 13, 14, dan15 setiap bulan hijriyah.
Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Kekasihku ( Rasulullah ﷺ ) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku mati: puasa tiga hari setiap bulan, shalat duha, dan tidur setelah shalat witir.” (HR. Bukhari No. 1178 dan Muslim No. 721)
9. Puasa hari senin dan kamis
Rasulullah ﷺ bersabda: “Amalan-amalan diangkat pada hari Senin dan Kamis, dan saya senang ketika amalanku diangkat, dan saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. Tirmidzi No. 747. Dinyatakan sahih oleh al-Albani)
10. Puasa Sunnah sehari dan berbuka dua hari.
Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan banyak riwayat lain yang menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ menawarkan Abdullah bin Amr bin al-Ash beberapa macam puasa sunnah sebelum menganjurkannya puasa Dawud. Di antara puasa sunnah tersebut adalah puasa sehari dan berbuka dua hari. [Lihat: Fath al-Bari (4/219) berkaitan HR. Bukhari No.1976]
11. Puasa Dawud
Rasulullah ﷺ bersabda: “Puasa yang paling Allah ﷻcintai adalah puasa Dawud. Beliau berpuasa satu hari dan berbuka satu hari.” (HR. Bukhari No. 3420 No. 1159)
12. Puasa bagi bujangan yang belum mampu menikah.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa mampu membiayai pernikahan hendaklah menikah, karena nikah lebih menahan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa tidak mampu menikah, hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah wija’ (mengendurkan gejolak syahwat) baginya,” (HR. Al-Bukhari)
F. Puasa-puasa yang makruh taznih
1. Puasa hari arofah bagi orang yang berada di arofah
2. Menghususkan hari jum'at dan sabtu untuk berpuasa
3. Puasa akhir sya'ban
G. Puasa-puasa yang makruh tahrim
1. Puasa wishal Puasa pada hari yang diragukan yaitu pada tanggal 30 sya'ban
2. Puasa sepanjang tahun tanpa buka puasa
3. Puasa istri tanpa izin suaminya padahal suaminya ada ditempat
H. Puasa-puasa yang diharamkan
1. Puasa pada dua hari raya
2. Puasa hari–hari tasyriq
3. Puasa ketika menjalani haidh dan nifas bagi wanita
4. Puasa orang sakit yang dikhawatirkan meninggal karena puasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar