Senin, 27 Februari 2023

Bab PUASA dalam Matan Abi Syuja'

Syarat wajib puasa ada empat yaitu :

1. Islam,

2. baligh,

3. berakal sehat, dan 

4. mampu


Adapun fardhu/rukun atau tatacara puasa ada empat yaitu :

1. niat, 

2. menahan diri dari makan dan minum, 

3. jimak (hubungan intim), dan

4. sengaja muntah.


Yang membatalkan puasa ada sepuluh yaitu :

1. suatu benda yang sampai dengan sengaja ke dalam perut dan kepala, 

2. suntik ke salah satu dua jalan (kemaluan depan belakang), 

3. muntah dengan sengaja, 

4. hubungan intim (jimak) secara sengaja di kemaluan wanita, 

5. keluar mani (sperma) sebab persentuhan, 

6. haid, 

7. nifas, 

8. gila, 

9. pingsan

10. murtad.


Dan disunnahkan dalam berpuasa itu 3 hal: 

(a) Cepet-cepat/bersegera berbuka (ketika waktunya datang); 

(b) mengakhirkan sahur; 

(c) meninggalkan perkaatan keji/buruk.


Diharamkan berpuasa di lima hari, yaitu dua hari raya dua (Fitri dan Adha) dan tiga hari Tasyriq (tanggal 11, 12, 13 Dzul Hijjah).


Dan dimakruhkan (makruh tahrim) berpuasa pada hari keraguan ( tanggal 30 Sya’ban), kecuali bila bertepatan dengan hari kebiasaan bagi dia (berpuasa sunnah) atau menyambung dengan hari sebelumnya.


Barangsiapa bersetubuh (berhubungan intim) pada siang hari bulan Ramadhan dengan sengaja pada kemaluan (muka atau belakang) wajiblah ia mengqadha’ dan membayar kafarat (denda) yaitu memerdekakan budak mukmin. Jika tidak ada, wajiblah ia berpuasa 2 bulan berturut-turut. Jika tidak dapat (mengerjakannya) wajiblah ia memberi makan kepada 60 orang miskin, untuk tiap orang 1 mud (6 ons makanan pokok).


Barangsiapa meninggal dunia sedang ia mempunyai tanggungan puasa dari Ramadan, haruslah dikeluarkan makan atas namanya (kepada orang miskin, oleh walinya dari harta peninggalannya) untuk tiap hari 1 mud).


Orang tua yang telah lanjut usia (pikun, termasuk juga orang sakit yang tak ada harapan untuk sembuh) jika tidak kuat berpuasa, boleh berbuka (tidak puasa) dan harus memberi makan (kepada orang miskin) untuk tiap hari 1 mud.


Wanita hamil dan wanita yang menyusui jika kuatir akan terganggu kesehatan dirinya, boleh berbuka (tidak puasa) dan wajiblah keduanya mengqadha. Jika keduanya kuatir akan (terganggu kesehatan) anaknya, boleh berbuka puasa dan wajib mengqadha’ serta membayar kafarat untuk tiap hari 1 mud yaitu 1/2 kati Irak (6 ons).


Orang sakit dan orang musafir yang bepergian jauh boleh keduanya berbuka dan harus mengqadha’.


I’tikaf (iktikaf) atau berdiam diri di masjid itu adalah sunnah yang disenangi oleh Allah. Dan i’tikaf itu mempunyai 2 syarat, yaitu niat dan berdiam di masjid.


Seseorang tidak boleh keluar dari (masjid ketika menjalankan) i’tikaf yang dinazari kecuali untuk keperluan manusia (seperti kencing dan berak) atau karena terhalang oleh haid atau sakit yang tak memungkinkan orang berdiam di masjid


Dan batallah i’tikaf itu sebab persetubuhan (hubungan intim).



وَشَرَائِطُ وُجُوبِ الصِّيَامِ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ الإسْلاَمُ وَالبُلُوغُ وَالعَقْلُ وَالقُدْرَةُ عَلَى الصَّوْمِ


وَفَرَائِضُ الصَّوْمِ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ النِّيَّةُ وَالإمْسَاكُ عَنِ الأَكْلِ وَالشُّربِ وَالجِمَاعِ وَتَعَمُّدُ القَيِءِ


وَالَّذِي يَفْطُرُ بِهِ الصَّائِمُ عَشْرَةُ أَشْيَاءَ: مَا وَصَلَ عَمْداً إِلَى الجَوْفِ أَوِ الرَّأسِ وَالحُقْنَةُ فِي أَحَدِ السَّبِيلَيْنِ وَالقَيْءُ عَمْداً وَالوَطْءُ عَمْداً فِي الفَرْجِ وَالإنْزَالُ عَنْ مُبَاشَرَةٍ وَالحَيْضُ وَالنِّفَاسُ وَالجُنُونُ وَالإغْمَاءُ كُلَّ اليَوْمِ وَالرِّدَّةُ


وَيُسْتَحَبُّ فِي الصَّوْمِ ثَلاَثَةُ أَشْيَاءَ تَعْجِيلُ الفِطْرِ وَتَأخِيرُ السَّحُورِ وَتَرْكُ الهَجْرِ مِنَ الكَلاَ


وَيَحْرُمُ صِيَامُ خَمْسَةِ أَيَّامٍ: العِيدَانِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ الثَّلاَثَةِ


وَيُكْرَهُ صَوْمُ يَوْمِ الشَّكِّ إلَّا أَنْ يُوَافِقَ عَادَةً لَهُ أَوْ يَصِلَهُ بِمَا قَبْلَهُ


وَمَنْ وَطِئَ فِي نَهَارِ رَمَضَانَ عَامِداً فِي الفَرْجِ فَعَلَيْهِ القَضَاءُ وَالكَفَّارَةُ وَهِيَ عِتْقُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ فَإنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ فَإنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَإطْعَامُ سِتِّينَ مِسْكِيناً لِكُلِّ مِسْكِينٍ مُدٌّ


وَمَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ صِيَامٌ مِنْ رَمَضَانَ أَطْعَمَ عَنْهُ لِكُلِّ يَوْمٍ مُدٌ


وَالشَّيْخُ إِذَا عَجَزَ عَنِ الصَّوْمِ يُفْطِرُ وَيُطْعِمُ عَنْ كُلِّ يَوْمٍ مُداً وًالحَامِلُ


وَالمُرْضِعُ إِنْ خَافَتَا عَلَى أَنْفُسِهِمَا أَفْطَرَتَا وَعَلَيْهِمَا القَضَاءُ وَإنْ خَافَتَا عَلَى أَوْلَادِهِمَا أَفْطَرَتَا وَعَلَيْهِمَا القَضَاءُ وَالكَفَّارَةُ عَنْ كُلِّ يَوْمٍ مُدٌّ وَهُوَ رِطْلٌ وَثُلُثٌ بِالعِرَاقِي


وَالمَرِيْضُ وَالمُسَافِرُ سَفَراً طًوِيلاً يُفْطِرَانِ وَيَقْضِيَانِ


فَصْلٌ: وَالاعْتِكَافُ سُنَّةٌ مُسْتَحَبَّةٌ وَلَهُ شَرْطَانِ: النِّيَّةُ وَاللُّبْثُ فِي المَسْجِدِ


وَلاَ يَخْرُجُ مِنَ الاعْتِكَافِ المَنْذُورِ إلَّا لِحَاجَةِ الإنْسَانِ أَوْ عُذْرٍ مِنْ حَيْضٍ أَوْ مَرَضٍ لَا يُمْكِنُ المُقَامُ مَعَهُ


وَيَبْطُلُ بِالوَطْءِ

PUASA

Bismillah

Tulisan di bawah ini merupakan ringkasan dari kitab Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabar Al-Jazairi. Dengan sedikit penambahan pada definisi, memasukkan hikmah-hikmah puasa dan penambahan macam-macam puasa. Semoga bermanfaat.


A. Definisi puasa


Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan ash-shiyam yang maknanya secara bahasa adalah al-imsak (menahan diri).

Secara istilah syariat, puasa ialah menahan diri dengan niat ibadah dari makan dan minum, hubungan suami

istri dan dari semua hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Alloh Ta'ala berfirman: (Al-Baqarah 183) 


B. Waktu turunnya perintah wajib puasa

Puasa diwajlibkan pada hari senin bulan sya'ban tahun kedua hijriyah.


C. Keutamaan puasa

1. Rosululloh -Shallallohu 'Alaihi Wasallam- bersabda : " Puasa adalah perisai dari neraka seperti perisai salah seorang dari kalian dari perang". (HR Ahmad)

2. Rosululloh -Shallallohu 'Alaihi Wasallam- bersabda : "Barang siapa berpuasa satu hari di jalan Alloh 'Azza wa Jalla maka Alloh menjauhkan wajahnya dari neraka sejak hari tersebut selama tujuh puluh tahun". (Muttafaqun 'alaih)

3. Sesungguhnya orang yang berpuasa mempunyai do'a yang tidak ditolak ketika ia berbuka puasa.

4. Disurga terdapat pintu yang dengan nama Ar-Royyan yang dikhususkan untuk orang yang berpuasa.


D. Manfaat-manfaat dan Hikmah-hikmah puasa

1. Manfaat spiritual seperti melatih kesabaran, memunculkan sifat taqwa.

2. Manfaat sosial membiasakan umat islam teratur, cinta persamaan, membentuk

perasaan kasih sayang, akhlak berbuat baik, melindungi masyarakat dari keburukan dan kerusakan.

3. Manfaat kesehatan dapat membersihkan usus-usus, memperbaiki lambung meringankan badan dari himpitan-himpitan dan kegemukan.


Para ulama telah menyebutkan beberapa hikmah disyariatkannya puasa, di antaranya:

1. Puasa merupakan sarana agar dapat menjauhi perkara-perkara yang diharamkan Allah ﷻ.

2. Puasa dapat mengalahkan hawa nafsu. Karena, ketika jiwa merasa kenyang akan memicu datangnya syahwat, sebaliknya ketika merasa lapar maka akan mencegah munculnya syahwat.

3. Puasa mendatangkan sifat belas kasih, simpati dan berbuat kebaikan kepada orang miskin. Karena, orang yang berpuasa merasakan sakitnya menahan lapar pada waktu tersebut.

4. Selama puasa, setan dikalahkan dan dilemahkan, sehingga kemaksiatan berkurang darinya. Hal ini dikarenakan setan berjalan mengikuti peredaran darah.

5. Orang yang berpuasa akan melatih dirinya untuk senantiasa selalu merasa diawasi oleh Allah ﷻ.

6. Dalam puasa terdapat nilai zuhud terhadap kehidupan dunia dan segala keindahannya.

7. Puasa mengajarkan seorang mukmin untuk terbiasa mengerjakan berbagai ketaatan.


E. Macam-macam Puasa 

1. Puasa Sunnah di bulan Sya'ban.

Riwayat dari Aisyah radhiallahu ‘anha, ia berkata: “Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali puasa Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau paling banyak melaksanakan puasa (sunnah) kecuali di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari No. 1969)

2. Puasa Wajib Ramadhan.

3. Puasa Sunnah enam hari di bulan Syawwal.

Riwayat dari Abu Ayyub Al Anshoriy, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)

4. Puasa Sunnah sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah.

Riwayat dari sebagian istri Rasulullah ﷺ berkata: “Rasulullah ﷺ biasa berpuasa pada sembilan hari awal Zulhijah.” (HR. Abu Dawud No. 2437. Dinyatakan sahih oleh al-Albani)

5. Puasa Sunnah hari 'Arafah (9 Dzulhijjah) bagi selain jama'ah haji.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah ﷻ dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim no. 197 & 1162)

6. Puasa Sunnah 'Asyura (10 Muharram).

Aisyah -Radhiyallahu 'anhaa- berkata: “Puasa Asyura’ adalah puasa yang dilakukan oleh orang Quraisy pada zaman jahiliah dan Rasulullah ﷺ juga melakukan puasa pada hari itu. Ketika beliau ﷺ datang ke Madinah juga melakukan puasa dan menyuruh para sahabat menjalankan puasa Asyura’. Namun ketika puasa Ramadan mulai diwajibkan, beliau ﷺ meninggalkan puasa Asyura’. Maka barang siapa yang ingin berpuasa, silakan, dan siapa saja yang ingin meninggalkan, juga silakan.” (HR. Bukhari No. 2002 dan Muslim No. 1125)

7. Puasa bulan Muharam

Rasulullah ﷺ bersabda: “Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadan adalah puasa pada bulan Muharam.” (HR. Muslim No. 1163)

8. Puasa tanggal 13, 14, dan15 setiap bulan hijriyah.

Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Kekasihku ( Rasulullah ﷺ ) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku mati: puasa tiga hari setiap bulan, shalat duha, dan tidur setelah shalat witir.” (HR. Bukhari No. 1178 dan Muslim No.  721)

9. Puasa hari senin dan kamis

Rasulullah ﷺ bersabda: “Amalan-amalan diangkat pada hari Senin dan Kamis, dan saya senang ketika amalanku diangkat, dan  saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. Tirmidzi No. 747. Dinyatakan sahih oleh al-Albani)

10. Puasa Sunnah sehari dan berbuka dua hari.

Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan banyak riwayat lain yang menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ menawarkan Abdullah bin Amr bin al-Ash beberapa macam puasa sunnah sebelum menganjurkannya puasa Dawud. Di antara puasa sunnah tersebut adalah puasa sehari dan berbuka dua hari. [Lihat: Fath al-Bari (4/219) berkaitan HR. Bukhari No.1976]

11. Puasa Dawud

Rasulullah ﷺ bersabda: “Puasa yang paling Allah ﷻcintai adalah puasa Dawud. Beliau berpuasa satu hari dan berbuka satu hari.” (HR. Bukhari No. 3420 No. 1159)

12. Puasa bagi bujangan yang belum mampu menikah.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa mampu membiayai pernikahan hendaklah menikah, karena nikah lebih menahan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa tidak mampu menikah, hendaklah ia berpuasa, karena puasa adalah wija’ (mengendurkan gejolak syahwat) baginya,” (HR. Al-Bukhari)


F. Puasa-puasa yang makruh taznih

1. Puasa hari arofah bagi orang yang berada di arofah

2. Menghususkan hari jum'at dan sabtu untuk berpuasa

3. Puasa akhir sya'ban


G. Puasa-puasa yang makruh tahrim

1. Puasa wishal Puasa pada hari yang diragukan yaitu pada tanggal 30 sya'ban

2. Puasa sepanjang tahun tanpa buka puasa

3. Puasa istri tanpa izin suaminya padahal suaminya ada ditempat 


H. Puasa-puasa yang diharamkan

1. Puasa pada dua hari raya

2. Puasa hari–hari tasyriq

3. Puasa ketika menjalani haidh dan nifas bagi wanita

4. Puasa orang sakit yang dikhawatirkan meninggal karena puasa

Minggu, 19 Februari 2023

Profil

 Profil Bimbel Abu Omar


Berdiri pada tahun 2018, hadir untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi peserta sebagai seorang muslim serta meningkatkan minat mempelajari materi keislaman yang nyaman dengan metode pembelajaran khusus.


Kami berkomitmen memberikan pengajaran terbaik pada pelajaran Bahasa Arab dan Mengaji Al-Qur'an serta materi keislaman,  memiliki kemampuan untuk peduli pada peserta agar merasa nyaman belajar sehingga dapat menerima materi bimbingan dengan mudah dan praktis. Kami fokus dalam membantu meningkatkan pemahaman ketika memberikan bimbingan belajar dengan semboyan. *Pemahaman peserta adalah tujuan Bimbel ini.*




Riwayat Hidup Abu Omar.


Abu Omar Rendi bin Aziz bin Yahya bin Amir Al-Bantani, dilahirkan di Cengkareng, Jakarta Barat pada hari Senin tanggal 11 Rabiul Akhir 1414 H. Menempuh pendidikan jenjang MA di Pondok Pesantren Islam Uswatun Hasanah, Purwakarta. Melanjutkan perkuliahan jurusan Studi Islam dan Bahasa Arab di Ma’had ‘Aly Utsman Bin ‘Affan, Jakarta Timur. Dan pernah mempelajari jurusan Idaroh Maliyah (Ekonomi Islam) di Ma’had ‘Ulum Islamiyyah Jakarta. Kemudian melanjutkan perkuliahan jurusan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Persatuan Islam Bandung.


Guru-guru Abu Omar


Kedua orangtua adalah guru yang mendidik pertama kali. Abu Omar mempelajari bacaan Al-Qur'an dan ilmu tajwid dasar ketika di pengajian (TPQ) kepada beberapa guru yaitu, ust Khalid, ust Abdusy Syakur, dan ust Abdul Ghofur. Kemudian diperbaiki bacaan Al-Qur'an oleh Ust Taufik Syuja'i dan ust Heri salah satu murid Syeikh Abdul Qodir Al-Utsman.


Abu Omar mempelajari Bahasa Arab dan Cabang-cabang ilmunya berguru kepada KH. MF Sulaiman Syuja'i, ust Muhammad Rusli Lc, ust Dadang Syamsuddin Lc, ust Cecep Lc, ust Aceng, ust Miftah, ustd Khuzaimah, ustd Mukminah dan ustd Aminah.


Sedangkan menimba ilmu pendidikan dan keislaman berguru kepada Dr KH Azi Ahmad Tadjudin M.Ag, Dr HT Romly Qomaruddien M.A, Dr Achmad Rofi'i Lc M.MPd, Dr Moh Idrus M.A.Pd, Dr Khalilah M.Pd, Dr Ade Irma Solihah S.Psi M.Si, ust H Alit Rosyad Nurdin Lc M.A.Pd, ust Mudrikatul Arafah M.Pd, ust H Aay Muhamad Furkon M.Si M.H M.E, ust Ahmad Adnan M.A, ust Lalan Sahlani M.Ag, ust Luqman Abdul Jalal Lc, ust Taufik Syuja'i, ust Ibrohim Syuja'i, ust Dedi Dimyathi Syuja'i, ust Aep Saefullah (alm), ust Ateng, ust Hakim Muslim, ust Mufid, ust Nainunis, ust Yaya, ust Awaludin, ust Siddiq, ust Musa Mulyadi Luqman dan ust Arifin S.HI.

Adapun pengalaman mengajar di Pondok Pesantren Islam Uswatun Hasanah Purwakarta (2012-2013), TPA Jawasiq Al-Adzkiya Cileungsi (2013-2016), SMP Islam Istiqlal Tambun Selatan Bekasi (2015-2016), SMA Multi Istiqlal Tambun Selatan Bekasi. (2015-2018), Tentor Les Private (2017-Sekarang), SMP Islam Al-Hadid Cileungsi Bogor (2018-2019) dan SMP Islam Al-I’tishoom Kondang Jaya Karawang (2019-Sekarang).

Jumat, 17 Februari 2023

Kontak Kami

 


Bismillah

MAU mulai belajar Bahasa Arab dengan dibimbing langsung oleh guru yang berpengalaman, supaya lebih maksimal hasilnya  


Untuk anak2 & orang dewasa 

Untuk seluruh Indonesia (via Online atau langsung datang ke tempat)


Belum lancar mengaji Al-Qur'an?


Bahasa Arab belum tau sama sekali?


Insya Allah ini lah solusinya 

Belajar serius dan intensif.


Semoga bisa jadi sarana yg mudah dan baik untuk belajar bi idznillah. Aaamiiin 


Baarokallah fikum


Kontak wa admin Bimbel:

https://wa.me/6289677089479




NOTE :

Bimbingan Belajar Abu Omar berdiri tahun 2018. Diasuh oleh guru Bahasa Arab dan Guru mengaji berpengalaman mengajar dari tahun 2012.

Kamis, 16 Februari 2023

Program Unggulan

 


Assalamualaikum

Apa kabar?

Kamu sudah mendaftarkan diri ke tempat Bimbel Abu Omar?

Ikutan bimbel yuk, berguna bangat untuk meningkatkan pemahamanmu pada kelancaran bahasa Arab dan Mengaji Al-Qur'an. Informasi di bawah ini, kami mau meyakinkan kamu dan semua kalangan yang ingin mendaftarkan ikut bimbel Abu Omar.


Apa itu bimbel?


Bimbingan belajar merupakan pembelajaran tambahan di luar sekolah. Berguna memberikan bantuan kepada peserta di luar sistem sekolah. Bimbel dinilai sangat efektif menjadi pendukung dalam pendidikan.


Bimbel selalu diampu oleh pengajar yang berpengalaman, sehingga memperhatikan pemahaman dan perkembangan peserta mengenai materi pembelajaran.


Bimbel Abu Omar memiliki 5 program unggulan

1. Bahasa Arab

2. Mengaji Al-Qur'an (perbaikan bacaan sesuai hukum tajwid)

3. Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ)

4. Hafalan do'a-do'a harian

5. Mata Pelajaran Diniyyah (Qurdis, PAI dll)


Bimbel Abu Omar hadir untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi peserta sebagai seorang muslim. Program-program diunggulkan untuk mencapai bagian-bagian penting dalam Islam. Melalui peningkatan minat mempelajari materi keislaman dan nyaman dengan metode pembelajaran, yang belum tentu peserta dapatkan di sekolah atau tempat lainnya karena berbagai keterbatasan.


Cari pengajar bimbel atau private yang profesional?


Bimbingan Belajar Abu Omar berkomitmen memberikan pengajaran terbaik pada pelajaran Bahasa Arab dan Mengaji Al-Qur'an serta materi keislaman,  memiliki kemampuan untuk peduli pada peserta didik agar merasa nyaman belajar sehingga dapat menerima materi bimbingan dengan mudah dan praktis. Kami fokus dalam membantu meningkatkan pemahaman ketika memberikan bimbingan belajar dengan semboyan. *Pemahaman peserta adalah tujuan Bimbel ini.*

Minggu, 12 Februari 2023

Landasan Dasar

 Bismillah walhamdulillah, 

Bimbingan belajar Abu Omar hadir sejak 2018 dalam *memasyarakatkan Bahasa Arab* di tengah-tengah kaum muslimin.


Sebagaimana Allah Azza Wa Jalla berfirman:


إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآَنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ


Sesungguhnya Kami menurunkan Quran dengan bahasa Arab agar kalian memahaminya (Q.S Yusuf ayat 2)


Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa al-Quran sebagai kitab yang paling mulia diturunkan dengan bahasa yang paling mulia, yaitu bahasa Arab.


Beliau menjelaskan alasannya: Karena Bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas, dan paling luas. Bahasa Arab itu adalah bahasa yang paling bisa mengungkapkan makna yang mengena (berpengaruh) pada jiwa. Karena itu Allah turunkan kitab paling mulia dengan bahasa yang paling mulia, (diturunkan) pada Rasul yang paling mulia melalui Malaikat yang paling mulia. Hal itu terjadi di permukaan bumi yang paling mulia. Permulaan turunnya adalah pada bulan yang paling mulia, yaitu Ramadhan (Tafsir al-Quranil Adzhim karya Ibnu Katsir (4/365-366)).


Ibnu Manzhur (711 h) berkata dalam kitabnya yang terkenal lisaanul-‘arab, di dalam isi muqqaddimahnya yaitu : فإن الله سبحانه قد كرم الإنسان وفضله بالنطق على سائر الحيوان، وشرف هذا اللسان العربي بالبيان على كل لسان، وكفاه شرفا أنه به نزل القران، وأنه لغة أهل الجنان. روى عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " أحبوا العرب لثلاث : لأني عربي، والقران عربي، وكلام أهل الجنة عربي ".


“Sesungguhnya Allah SWT. Telah memuliakan manusia, memberikan kelebihan dari seluruh hewan dengan berbicara, dan memuliakan bahasa Arab sebagai bahasa paling indah. Dan cukuplah sebagai keutamaan bahasa Arab karena dengan bahasa tersebut Al-Quran itu turun, serta sebagai bahasa penduduk Surga. Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda : “Cintailah bahasa Arab karena tiga hal, yang pertama karena aku berasal dari bangsa Arab, kedua Al-Quran berbahasa Arab, dan yang ketiga obrolan penduduk Surga dengan bahasa Arab”.


Sedangkan dalam Atsar, Umar bin al-Khoththob radhiyallahu anhu mengirim surat ke berbagai wilayah, yang salah satu isinya adalah:


تَعَلَّمُوْا الْعَرَبِيَّةَ وَتَفَقَّهُوْا فِي الدِّيْنِ


Pelajarilah Bahasa Arab, dan pahamilah (ajaran) agama (Islam) (riwayat Said bin Manshur dalam Sunannya).


Dalam riwayat Atsar yang lain Umar bin Khattab menegaskan bahwa bahasa Arab adalah bagian dari agama. Beliau berkata:


تعلموا العربية فإنها من دينكم


“Pelajarilah bahasa Arab, sesungguhnya ia bagian dari agama kalian.” (Iqtidha’ shiratal mustaqim 527-528 jilid I, tahqiq syaikh Nashir Abdul karim Al–‘Aql).


Belajar bahasa Arab juga merupakan sarana untuk lebih memahami agama. Barang siapa yang ingin mendalami agama dan mengajarkan agama ke banyak orang (menjadi ustadz) hendaknya belajar bahasa Arab.


Para salaf dan ulama pun banyak yang memotivasi agar kita semangat belajar bahasa Arab. 


Al-Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi'i rahimahullah berkata:



اللسان الذي اختاره الله عز وجل لسان العرب، فأنزل به كتابه العزيز، وجعله لسان خاتم أنبيائه محمد صلى الله عليه وسلم، ولهذا نقول: ينبغي لكل أحد يَقدِرُ على تعلم العربية أن يتعلمها؛ لأنها اللسان الأَوْلَى.


“Bahasa yang dipilih oleh Allah 'Azza wajalla adalah bahasa ‘Arab. Maka Allah menurunkan Kitab-Nya yang mulia dengan bahasa ‘Arab, dan Allah jadikan bahasa 'Arab itu sebagai bahasa sang penutup para nabi, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Oleh karena itu kami katakan, ‘Bagi setiap orang yang mampu belajar bahasa 'Arab, maka sepantasnya bagi dia untuk belajar bahasa 'Arab. Karena itu adalah bahasa yang paling utama.”


[Lihat “Iqtidha ash-Shirath al-Mustaqim 1/205]


Dalam riwayat yang lain mam Asy-Syafi’i berkata,


من تبَحَرَّ فى النحو اهتدى إلى كل العلوم


“Siapa yang menguasai nahwu, dia dimudahkan untuk memahami seluruh ilmu.” (Syadzarat ad-Dzahab, hlm. 1/321).


Al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah juga menyatakan:


تَعَلَّمُوا الْعَرَبِيَّةَ، فَإِنَّهَا تُثْبِتُ الْعَقْلَ وَتَزِيْدُ فِي الْمُرُوْءَةِ


Pelajarilah Bahasa Arab, karena itu mengokohkan akal dan menambah kewibawaan (riwayat al-Baihaqiy dalam Manaqib asy-Syafi’i).


Al-Imam asy-Syafi’i lebih menyukai seseorang mengkaji makna-makna al-Quran dibandingkan menghafalkannya. Beliau menyatakan:


إِعْرَابُ الْقُرْآنِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ حِفْظِ بَعْضِ حُرُوْفِهِ


Mengkaji makna alQuran lebih aku sukai dibandingkan menghafal sebagian hurufnya (riwayat al-Baihaqiy dalam Manaqib asy-Syafi’i).


Ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah

فَإِنَّ نَفْسَ اللُّغَةَ الْعَرَبِيَّةَ مِنَ الدِّيْنِ وَمَعْرِفَتَهَا فَرْضٌ وَاجِبٌ فَإِنَّ فَهْمَ الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ فَرْضٌ وَلَا يُفْهَمُ إِلَّا بِفَهْمِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَّةِ وَمَا لَا يَتِمُّ الْوَاجِبُ إِلَّا بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ . ثُمَّ مِنْهَا مَا هُوَ وَاجِبٌ عَلَى الْأَعْيَانِ وَمِنْهَا مَا هُوَ وَاجِبٌ عَلَى الْكِفَايَةِ


Sesungguhnya Bahasa Arab sendiri adalah termasuk bagian Dien (agama). Mengenalinya adalah kewajiban. Karena memahami alQuran dan Sunnah adalah wajib. Tidaklah bisa dipahami kecuali dengan memahami bahasa Arab. Sesuatu yang membuat kewajiban tidak sempurna kecuali dengan adanya dia, maka dia itu adalah wajib. Kemudian dari kemampuan bahasa Arab itu ada yang wajib untuk setiap individu, dan ada yang fardlu kifayah (Iqtidho’ ash-Shirathil Mustaqim (1/207)).


Buah mempelajari ilmu nahwu.

Muhammad Muhyiddin 'Abdul Hamid rahimahullah berkata:


وثمرة تعلُّم علم النّحو: صيانة اللّسان عن الخطأ في الكلام العربيّ، وفَهْمُ القرآنِ الكريم والحديثِ النّبويّ فهمًا صحيحًا، اللّذَينِ هُما أَصْلُ الشَّرِيعَةِ الإسلامية وعليهما مَدَارُها.


"Buah mempelajari ilmu nahwu adalah menjaga lisan dari kesalahan dalam pengucapan bahasa arab, dan memahami al-Qur'anul Karim serta hadits nabi dengan pemahaman yang benar, yang mana keduanya adalah pokok syari'at Islamiyyah, dan di atas keduanya syariat Islam beredar."

At-Tuhfatus Saniyyah bi Syarhil Muqoddimah al-Aajurruumiyyah

Video Dokumentasi

 









Foto Dokumentasi


 




PENTINGNYA AQIDAH YANG BENAR, DALAM MERAIH KEMENANGAN UMAT ISLAM

 📚 *PENTINGNYA AQIDAH YANG BENAR, DALAM MERAIH KEMENANGAN UMAT ISLAM* 📚 Rangkuman Kajian  Fadhilatus Syaikh Prof. Dr. Ibrahim Ar-Ruhaili _...

POPULER