Minggu, 21 Januari 2024

PENTINGNYA AQIDAH YANG BENAR, DALAM MERAIH KEMENANGAN UMAT ISLAM

 📚 *PENTINGNYA AQIDAH YANG BENAR, DALAM MERAIH KEMENANGAN UMAT ISLAM* 📚


Rangkuman Kajian  Fadhilatus Syaikh Prof. Dr. Ibrahim Ar-Ruhaili _Hafidzahullah Ta'ala_ . 


di tulis & di tambahkan oleh : 

DR. Ilham Waliyudin, M.A.

Cileungsi, 21 Januari 2024


Saudara-Saudariku yang semoga di rahmati oleh Allah _Subhanahu wata'ala_ , di antara cara untuk menggapai sebuah kemuliaan dan kemenangan di dunia maupun di akhirat adalah dengan mempelajari Aqidah yang benar, karena dengan nya kita akan terselamatkan dari berbagai macam syubhat yang menyambar-nyambar dan siksa api neraka yang menyala-nyala, adapun di antara perkara yang perlu kita ketahui dan pahami dalam rangka meraih kemenangan tersebut adalah : 


1️⃣ Ketahuilah, bahwa Sumber Refrensi Umat Islam terpaku pada 3 hal inti, di antara nya :


1. Al-Qur'an

2. As- Sunnah 

3. Al- Ijma'


Adapun _*Qiyas*_ , para ulama berbeda pendapat tentang nya, akan datang penjelasan nya secara global. 


2️⃣ Wajib atas kita menyakini bahwa, Sesungguhnya Allah _Subhanahu wata'ala_ Maha Esa, yang menciptakan segala-gala nya. 


Allah _Subhanahu wata'ala_ berfirman : 


ٱللَّهُ خَٰلِقُ كُلِّ شَىْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ وَكِيلٌ


 _Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu. (QS. Az-Zumar : 62)_ 


3️⃣ Seorang Hamba wajib mengesakan Allah dalam Uluhiyahnya, yaitu meniatkan semua Ibadah yang ia kerjakan hanya untuk Allah _Subhanahu wata'ala._ semata. 


4️⃣ di antara tugas inti para Nabi dan rasul adalah untuk menyeru umat nya agar mereka menyembah Allah dan menjauhi _Thogut_ . 


Apa itu _Thogut_ ? _Thogut_ adalah segala macam sesembahan yang di sembah selain Allah. 


5️⃣ Perlu kita ketahui dan yakini bahwa agama Islam merupakan satu-satunya Agama Yang Haq dan benar yang Allah _Subhanahu wata'ala_ Ridhoi. 


Allah Subhanahu wata'ala berfirman : 


إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ


 _Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (QS. Ali Imran : 19)_ 


6️⃣ Dan Allah _Subhanahu wata'ala_ menyatakan di dalam Al-Qur'an bahwa ia tidak akan pernah menerima Agama selain Agama Islam, Jika lau ada yang menyakini selain hal itu, maka ia termasuk dari orang-orang yang merugi di akhirat kelak. 


Allah _Subhanahu wata'ala_ berfirman : 


وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ


 _Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran : 85)_ 


7️⃣ Dan Allah Subhanahu wata'ala menjadikan Agama Islam berdiri di atas 3 jenjang _(tingkatan),_ di antaranya : 


1. Islam : Mengucapkan Syahadat, Mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji jika mampu. 


2. Iman : beriman kepada Allah, Malaikat nya, kitab nya, Rasul-Nya, Hari akhir dan beriman kepada Qadha maupun Qadar Allah _Subhanahu wata'ala._ 


3. Ihsan : beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat Allah, adapun jika engkau tidak melihat nya, maka sesungguhnya Allah melihat mu. 


عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضًا قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ, لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ, حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم, فأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ, وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ, وَ قَالَ : يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِسْلاَمِ, فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : اَلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَإِ لَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ, وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ, وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ, وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً. قَالَ : صَدَقْتُ. فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْئَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ, قَالَ : أَنْ بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ. قَالَ : صَدَقْتَ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِحْسَانِ, قَالَ : أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ السَّاعَةِ قَالَ : مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا, قَالَ : أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا, وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِيْ الْبُنْيَانِ, ثم اَنْطَلَقَ, فَلَبِثْتُ مَلِيًّا, ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرُ, أَتَدْرِيْ مَنِ السَّائِل؟ قُلْتُ : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ : فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ. 


 _Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata : Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda_ _bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua_ _tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata : “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”_

_Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya_ _Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,” lelaki itu berkata,”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang_ _bertanya ia pula yang membenarkannya._

_Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan_ _kepadaku tentan Iman”._

_Nabi menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah,_ _malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata,_ _“Engkau benar.” Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”._

_Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya,_ _sesungguhnya Dia melihatmu.”_

_Lelaki itu berkata lagi :_ _“Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”_

_Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia pun bertanya lagi :_ _“Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”_

_Nabi menjawab,”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki,_ _tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”_

_Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku : “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”_

_Aku menjawab,”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Beliau bersabda,”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” (HR Muslim, no.8)_ 


8️⃣ di antara faedah dari sabda nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam di atas adalah : 


 _" Di perbolehkan nya bertanya kepada orang lain tentang sesuatu yang telah di ketahuinya, dengan tujuan agar orang lain mendapatkan Faedah nya."_ 


Hal demikian sesuai dengan apa yang telah di lakukan Malaikat Jibril ketika mendatangi Rasulullah _Shallallahu alai wa sallam._ 


9️⃣ Perlu kita ketahui bahwa, Jika ada Seseorang yang tidak menyakini Islam adalah Agama yang benar, maka ia termasuk dari orang-orang yang ragu dan di khawatirkan ke Islaman nya telah batal. 


🔟 di antara sifat buruk yang menggerogoti kaum muslimin adalah sifat Munafik. 


1️⃣1️⃣Apa itu Munafik? Munafik adalah menampakkan kebaikan dan menutupi keburukkan. 


1️⃣2️⃣ Ciri-ciri nya :


1. Menipu Allah

2. Shalat nya bermalas-malasan

3. Riya dalam Ibadah

4. Sedikit dalam mengingat Allah. 


Allah _Subhanahu wata'ala_ berfirman : 


إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا


 _Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.(QS. An-Nisa : 142)_ 


1️⃣3️⃣ Di antara sikap yang baik dalam beragama adalah berwasathiyah, tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut. 


1️⃣4️⃣Keyakinan berikut nya adalah wajib atas setiap muslim untuk menjauhi perkara Bid'ah dan kemaksiatan. 


1️⃣5️⃣ Apa itu Bid'ah? Bid'ah adalah suatu perkara baru yang di ada-adakan dalam Agama, yang tidak ada contohnya dari baginda Nabi Muhammad _Shallallahu alaihi wa sallam._ 


1️⃣6️⃣ Adapun kemaksiatan terbagi menjadi dua, di antara nya : 


1. kemaksiatan yang mendatangkan dosa besar 


2. kemaksiatan yang mendatangkan dosa kecil. 


1️⃣7️⃣Lantas bagaimana cara untuk menghapus dosa kemaksiatan tersebut, ? 


Makas jawabannya : 


1. Dosa Besar dapat terhapus dengan _taubat Nasuha._ 


2. Dosa kecil dapat terhapus dengan mengerjakan Amal sholeh atau banyak beristighfar. 


1️⃣8️⃣ Namun ketahuilah, jangan sampai seorang Muslim terbiasa dalam melakukan dosa kecil, karena hal demikian dapat mengantarkan nya ke pada dosa besar. 


1️⃣9️⃣ Adapun keyakinan yang harus di yakini agar terhindar dari perbuatan kemaksiatan adalah : 


 _"Jangan sekali-kali engkau melihat kepada kecilnya dosa, namun lihatlah kepada siapa engkau berbuat keMaksiatan"_ 


2️⃣0️⃣ Dengan Aqidah yang benar maka seseorang akan menggapai kemuliaan & kemenangan di dunia maupun di akhirat. 


2️⃣1️⃣  dan dengan Aqidah yang benar maka akan dapat menolong nya dari berbagai macam kesulitan, ketakutan, kesengsaraan maupun kekurangan. 


Oleh karena nya jika engkau ingin mendapatkan segala-galanya, Maka perbaikilah Aqidahmu dan keyakinan mu sekarang juga. 


2️⃣2️⃣ Perlu kita ketahui bahwa Allah _Subhanahu wata'ala_ akan senantiasa menolong agama Islam ini, walaupun umat Yahudi dan Nasrani tidak menyukai nya dan hal ini merupakan sebuah janji yang telah Allah sampaikan di dalam Al-Qur'an. 


Allah _Subhanahu wata'ala_ berfirman : 


هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ


 _Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci. (QS. As-Saff : 9)_ 


2️⃣4️⃣ Akan tetapi ada syarat yang wajib di penuhi, jika ingin mendapatkan pertolongan itu, apa syarat nya kira-kira ? 


1. Beribadah hanya kepada Allah semata. 


2. Tidak menyekutukan nya. 


3. Istiqomah beramal sholeh dengan ikhlas dan ittiba terhadap Rasulullah. 


2️⃣5️⃣ Wajib atas seorang Muslim menolong Agama Allah, yaitu dengan : 


1. Semangat beribadah kepada Allah. 


2. Istiqomah di atas Agama Allah


3. Istiqomah di atas syari'at Allah. 


4. Istiqomah dengan mejauhi perbuatan Dosa, kemaksiatan dan Bid'ah. 


5. Beramal dengan Sunnah Nabi. 


6. dan berjihad di jalan Allah. 


Allah _Subhanahu wata'ala_ berfirman : 


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ


 _Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.( QS. Muhammad : 7 )_ 


2️⃣6️⃣ Dan perlu engkau ketahui bahwa Allah _Subhanahu wata'ala_ tidak akan pernah berdusta dan menyelisihi janji-janjinya. 


2️⃣7️⃣ Adapun dalil dari Sunnah yang menyebut kan bahwa orang yang menolong agama Allah, mereka akan senantiasa di tolong oleh Allah, dari orang-orang yang tidak menyukai nya atau melukainya, baik dari orang-orang terdekat nya maupun orang-orang yang jauh darinya. 


Nabi Muhammad _Shallallahu alaihi wasallam_ bersabda : 


لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ.


 _Sa’id bin Manshur, Abu ar-Rabi’ al-’Ataki, dan Qutaibah bin Sa’id menuturkan kepada kami. Mereka mengatakan; Hammad (yaitu Ibnu Zaid) menuturkan kepada kami dari Ayyub dari Abu Qilabah dari Abu Asma’ dari Tsauban, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan senantiasa ada sekelompok orang di antara umatku yang menang di atas kebenaran, tidaklah membahayakan mereka orang lain yang menyia-nyiakan mereka hingga datang ketetapan Allah sementara mereka senantiasa berada dalam keadaan demikian.”  (HR. Muslim dalam Kitab al-Imarah, hadits no. 1920. Lihat Syarh Nawawi (6/544)_ 


2️⃣8️⃣ Dan di antara Pertolongan pada hakikatnya adalah : 


1️⃣ Pertolongan pada sebuah peperangan dalam rangka untuk menaikkan derajat dan Izzah Agama Islam. 


Contohnya :  


1. Ketika perang Badar


Allah _Subhanahu wata'ala_ berfirman : 


وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ


 _Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.(Ali Imran: 123)_ 


2. perang Ahzab

3. Perang Hunain dll. 


Allah _Subhanahu wata'ala_ berfirman : 


لَقَدْ نَصَرَكُمُ ٱللَّهُ فِى مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْـًٔا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُم مُّدْبِرِينَ


 _Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.(QS. At-Taubah : 25)_ 


4. Dan Allah _Subhanahu wata'ala_ juga pernah menolong para sahabat nabi dalam pertempuran yang sangat banyak, seperti : Perang yarmuk dll. 


2️⃣ Pertolongan Hujjah dan Argumen yang kuat sesuai dengan dalil yang shohih, Yang dimana tidak ada Agama yang memiliki hal tersebut selain Agama Islam. 


3️⃣Pertolongan untuk senantiasa berada di atas agama Islam hingga ia wafat dan hal tersebut akan di raih hanya oleh orang-orang  beriman saja. 


4️⃣ Dan di antara pertolongan yang jelas adalah Allah menjadikan Bumi ini penghuninya kebanyakan dari Umat yang beramaga Islam, walaupun banyaknya pemeluk bukanlah suatu tujuan. 


2️⃣9️⃣Al-Qur'an merupakan Hujjah yang sangat Kuat yang di miliki Oleh Umat Islam dengan nya Allah memenangkan mereka. 


Contohnya : 


1. Allah memenangkan mereka ketika berdialog dengan orang Khawarij


2. ketika berdialog dengan orang Syi'ah


3. Maupun berdialog dengan Ahli Kalam, dll. 


Semoga Allah senantiasa memberikan kepada kita  pertolongan dari orang-orang yang ingin merusak Islam dan menghancurkan nya. 



 📚 *FAEDAH DARI PERTANYAAN JAMA'AH* 📚


1️⃣ Apakah yang memiliki Aqidah shohihah adalah Ahlu Sunnah wal Jamaah ?


Maka Jawabannya : betul sekali, Aqidah yang benar adalah Aqidah Ahlu Sunnah wal Jama'ah yang dimana mereka berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan Sunnah, sesuai dengan pemahaman para sahabat nabi Muhammad _Shallallahu alaihi wasallam._ 


2️⃣ Apakah Qiyas termasuk dari referensi Ahlu Sunnah waljamaah? 


Maka jawaban nya : 


Para Ulama berbeda pendapat tentang nya, adapun jika Qiyas nya shohih, maka benarlah qiyas tersebut, namun jika tidak, maka tidak menjadi argumen yang kuat. 


3️⃣ Apakah Orang yang mengingkari Sifat Istiwa Allah, termasuk dari orang yang telah kufur ? 


Maka Jawaban nya : Benar sekali, orang yang mengingkari sifat atau nama Allah, maka ia termasuk dari orang yang telah kufur secara Hukum dan ini merupakan Takfir Mutlak tidak di tunjukkan kepada person tertentu. 


Allah _Subhanahu wata'ala_ berfirman : 


ٱلرَّحْمَٰنُ عَلَى ٱلْعَرْشِ ٱسْتَوَىٰ


 _(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy._ 


Namun terkadang ada sebagian kelompok, merubah Makna  _Istiwa_ dengan Makna _Istawla_ , maka hal demikian merupakan perkara yang tidak benar. 


Imam Malik pernah berkata : 


الإستواء معلوم والكيف مجهول والإيمان به واجب والسؤال عنه بدعة


 _Istiwâ’ sudah diketahui, kaif (cara/bentuk) tidak diketahui, beriman kepadanya adalah wajib dan bertanya tentangnya adalah bid’ah.”_ 


4️⃣ Bagaimana cara membedakan dosa besar dan dosa kecil ? 


Maka jawaban nya : 


Sahabat Ibnu Abbas pernah berkata : 


روي عن ابن عباس - رضي الله عنهما - أنه قال: " كل ذنب ختم بغضب أو لعنة أو عذاب أو نار فهو كبيرة". رواه عنه ابن أبي طلحة


 _Setiap dosa yang dapat mendatangkan amarah, laknat, siksa, atau neraka adalah termasuk dari dosa besar.” Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Thalhah_ 


Nabi Muhammad _Shallallahu alaihi_ wasallam juga bersabda :


أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا بِشْرٌ مِثْلَهُ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ فَقَالَ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ


 _Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Bisyr bin Al Mufadlal] telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abdurrahman bin Abu Bakrah] dari [Ayahnya] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa-dosa besar?" Mereka (para sahabat) menjawab; 'Ya wahai Rasulullah.' Beliau bersabda: 'Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.' Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Bisyr] seperti hadits di atas, ketika itu beliau tengah bersandar, lalu beliau duduk dan melanjutkan sabdanya: 'Dan perkataan dusta,.' Beliau terus saja mengulanginya hingga kami mengira beliau tidak akan berhenti." (HR. Bukhari: 5802 )_ 


Jadi kesimpulan nya, jika sebuah dosa telah di tetapkan kebesaran nya oleh Allah dan Nabinya, maka ia termasuk dari dosa besar, begitu juga sebaliknya. 



5️⃣ Bagaimana caranya agar kita bisa istiqomah di atas agama yang lurus? 


Maka jawaban nya : 


1. Semangat Belajar Ilmu Syar'i


2. Rajin berdoa kepada Allah dengan do'a yang telah di ajarkan oleh Allah maupun nabi nya : 


Contohnya : 


1. ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ


 _Tunjukilah kami jalan yang lurus (QS. Al-fatihah : 6)_ 


2. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ


 _(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)". (QS. Ali Imran : 8)_ 


3. يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ يا مصرف القلوب صرف قلبي على طاعتك.


 _"Wahai Dzat yang Maha membolak balikan hati, teguhkanlah hati ku di atas agama mu, dan dzat yang membolak balikan hati, condongkanlah hatiku untuk senantiasa taat kepada mu._ 


Dan do'a ini  merupakan do'a yang paling sering nabi Muhammad _Shallallahu alaihi wasallam_ panjatkan. 


6️⃣ Saya sering sekali terjatuh kedalam sebuah kemaksiatan, apakah ada yang salah dengan agama dan keyakinan yang telah di yakini ? 


Maka jawaban nya : 


1. Maka perlu bagi engkau untuk terus belajar dan ikhlas dalam menjalankan agama Islam ini. 


2. berteman dengan teman yang sholeh. 


3. berada dalam lingkungan yang baik. 


4. Rajin Beristighfar kepada Allah _Subhanahu wata'ala._ 


5. Dan selalu hadirkan dalam hati sebuah anggapan yang di sampaikan oleh para ulama, yaitu : 


 _" Jangan kau melihat kecil nya dosa,  namun lihatlah kepada siapa engkau berbuat dosa. "_ 


 Ali bin Thalib juga pernah berkata : _" Hari ini merupakan tempat nya kau beramal dan akhirat merupakan tempatnya kau akan di hisab atas apa yang telah engkau kerjakan. "_ 


7️⃣ Bagaimana cara mengobati waswas dalam keyakinan ? 


Maka jawaban nya : 


1. Maka patut bagi kita, menghindari sebab-sebab nya, di antaranya adalah : 


1. Syubhat

2. Syahwat


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah _rahimahullah_ menjelaskan induk penyebab sulitnya Khusyuk dalam sholat adalah : 


فإن كثرة الوسواس بحسب كثرة الشبهات و الشهوات ، و تعليق القلب بالمحبوبات التي ينصرف القلب إلى طلبها ، والمكروهات التي ينصرف القلب إلى دفعها. 


 _“Sesungguhnya banyaknya waswas sesuai dengan banyaknya syubhat dan syahwat, dan sesuai dengan kecondongan hati terhadap perkara-perkara yang dicintainya, yang membuatnya menginginkan lagi mencarinya serta sesuai dengan perkara-perkara yang dibenci, yang hati terdorong untuk menolaknya” (Majmu’ul Fatawa: 22/607)._


- Cara mengobati nya : 


1. Biarkan dan jangan kau hiraukan. 


2. Sibukkanlah dirimu dengan Ibadah kepada Allah. 


3. Bertakwa


4. Fokus dalam mengerjakan berbagai macam ketaatan kepadanya. 


5. Adapun was was dalam Bab _Thoharoh_ , seperti kentut, maka ia harus mencium bau dan mendengar suara, jika tidak ada hal demikian maka lanjutkan ibadahnya. 


Nabi Muhammad _Shallallahu alaihi wasallam_ bersabda : 


لاَ يَنْفَتِلْ أَوْ لاَ يَنْصَرِفْ  حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا  


 _“Seorang laki-laki mengeluh kepada Rasulullah ﷺ bahwa ia seolah-olah merasakan sesuatu (seperti kentut) dalam shalatnya. Lalu Nabi menyarankan orang tersebut untuk tidak meninggalkan shalatnya sampai ia benar-benar mendengar suara atau mencium bau” (HR Bukhari)._



📚 *WASIAT SYAIKH KEPADA KAUM MUSLIMIN* 📚


Beliau berwasiat kepada para penuntut Ilmu dan Kaum Muslimin dimana pun mereka berada, bahwa : 


1️⃣ Kita harus yakin 100 %  dengan agama Islam yang Allah ridhoi ini dan yang kita sedang berada di atasnya, yang dimana agama Islam merupakan agama Wahyu. 


2️⃣ Jangan sampai kita terlena dan berpaling dengan bisikan atau tontonan yang di sajikan oleh musuh-musuh Islam. 


3️⃣ Istiqomah berada di atas Agama Islam dan beramal dengan apa yang ada padanya. 


4️⃣ Seorang Muslim jika mendapatkan Suatu perkara yang Syubhat dalam kehidupan nya, maka ia harus bersegera datang kepada ahli ilmu untuk menanyakan tentang nya,  agar keyakinan kita senantiasa terjaga. 


6️⃣ Dan yang terakhir, ini merupakan hal yang sangat penting untuk di perhatikan, yaitu : 


 _" Jangan Berlebihan ketika bersalaman dengan ahli Ilmu, yang di mana mereka menundukkan badan hingga rukuk, ini merupakan hal yang tidak sesuai dengan syariat yang telah di ajarkan."_ 


Nabi Muhammad _Shallallahu alaihi wassalam_ bersabda : 


لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئاً، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ.” أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ.


 _Dari Abu Dzarr Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam bersabda: “Sungguh janganlah kamu memandang rendah sedikitpun suatu kebajikan, walaupun sekedar kamu bertemu saudaramu dengan wajah berseri-seri.” (HR. Muslim)_ 


Dan hal demikian jika di lakukan, maka telah cukup bagi kita untuk menghormati para ahli ilmu. 



Semoga Allah senantiasa memberikan kita taufiq  dan hidayah nya, sehingga kita di wafatkan oleh Allah di atas agama yang mulia ini 🤲🏻

Sabtu, 20 Januari 2024

Hadits-Hadits Menjauhi Kesyirikan

 ﷽
(Malapetaka syirik)

HADITS-HADITS PRILAKU SYIRIK YANG SEJALAN DENGAN MUBASYIRAT YANG DITERIMA MUHAMMAD QASIM. SYIRIK DALAM BENTUK KEBENDAAN & PANDANGAN MATA.


▪️Anjuran tidak memakai pakaian atau sajadah bergambar ;

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ شِهَابٍ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي خَمِيصَةٍ لَهَا أَعْلَامٌ فَنَظَرَ إِلَى أَعْلَامِهَا نَظْرَةً فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ اذْهَبُوا بِخَمِيصَتِي هَذِهِ إِلَى أَبِي جَهْمٍ وَأْتُونِي بِأَنْبِجَانِيَّةِ أَبِي جَهْمٍ فَإِنَّهَا أَلْهَتْنِي آنِفًا عَنْ صَلَاتِي وَقَالَ هِشَامُ بْنُ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُنْتُ أَنْظُرُ إِلَى عَلَمِهَا وَأَنَا فِي الصَّلَاةِ فَأَخَافُ أَنْ تَفْتِنَنِي
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus berkata, telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Sa'd berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Syihab dari 'Urwah dari 'Aisyah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat di atas kain yang bergambar. Lalu beliau melihat kepada gambar tersebut. Selesai shalat beliau berkata: "Pergilah dengan membawa kain ini kepada Abu Jahm dan gantilah dengan pakaian polos dari Abu Jahm. Sungguh kain ini tadi telah mengganggu shalatku." Hisyam bin 'Urwah berkata dari Bapaknya dari 'Aisyah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melihat pada gambarnya dan aku khawatir gambar itu menggangguku."
(HR.Bukhari)

حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ سَعِيدٍ السَّعِيدِيُّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أُمِّ خَالِدٍ بِنْتِ خَالِدٍ قَالَتْ قَدِمْتُ مِنْ أَرْضِ الْحَبَشَةِ وَأَنَا جُوَيْرِيَةٌ فَكَسَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَمِيصَةً لَهَا أَعْلَامٌ فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُ الْأَعْلَامَ بِيَدِهِ وَيَقُولُ سَنَاهْ سَنَاهْ قَالَ الْحُمَيْدِيُّ يَعْنِي حَسَنٌ حَسَنٌ
Telah menceritakan kepadaku Al Humaidi telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin 'as Sa'idi dari bapaknya dari Ummu Khalid binti Khalid berkata; Aku datang dari negeri Habasyah, saat itu aku seorang anak kecil, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memakaikan selembar baju yang ada gambarnya kepadaku. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghapus gambar tersebut dengan tangan beliau seraya berkata: "Sanah, sanah". Al Humaidi berkata; "Maksudnya adalah hasan, hasan [baik, baik]." (HR.Bukhari)

▪️ Larangan Gambar pada bantal dan yang dalam Rumah

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ عَنْ نَافِعٍ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا اشْتَرَتْ نُمْرُقَةً فِيهَا تَصَاوِيرُ فَلَمَّا رَآهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ عَلَى الْبَابِ فَلَمْ يَدْخُلْهُ فَعَرَفْتُ فِي وَجْهِهِ الْكَرَاهِيَةَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتُوبُ إِلَى اللَّهِ وَإِلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاذَا أَذْنَبْتُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بَالُ هَذِهِ النُّمْرُقَةِ قُلْتُ اشْتَرَيْتُهَا لَكَ لِتَقْعُدَ عَلَيْهَا وَتَوَسَّدَهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَصْحَابَ هَذِهِ الصُّوَرِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُعَذَّبُونَ فَيُقَالُ لَهُمْ أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ وَقَالَ إِنَّ الْبَيْتَ الَّذِي فِيهِ الصُّوَرُ لَا تَدْخُلُهُ الْمَلَائِكَةُ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Nafi' dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah Ummul Mu'minin radliallahu 'anhuma dia mengabarkan kepadanya bahwa dia telah membeli bantal yang ada gambarnya. Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya Beliau berdiri di pintu dan tidak masuk ke dalam rumah, Maka aku mengerti betapa dari wajah Beliau nampak ketidak sukaan. Maka aku katakan: "Wahai Rasulullah, aku bertaubat kepada Allah dan kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam, dosa apa yan telah aku perbuat?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Mengapa bantal ini ada disini". Aku berkata; "Aku membelinya untuk anda agar anda dapat duduk dan bersandar di atasnya". Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang membuat gambar ini akan disiksa pada hari qiyamat dan akan dikatakan kepada mereka; "hidupkanlah apa yang telah kalian ciptakan". Dan Beliau juga bersabda: "Sesungguhnya rumah yang berisi gambar-gambar tidak akan dimasuki oleh Malaikat". (HR.Bukhari)

▪️ Gambar Yang Di bolehkan

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ أَخْبَرَنَا عَوْفٌ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي الْحَسَنِ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا إِذْ أَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا أَبَا عَبَّاسٍ إِنِّي إِنْسَانٌ إِنَّمَا مَعِيشَتِي مِنْ صَنْعَةِ يَدِي وَإِنِّي أَصْنَعُ هَذِهِ التَّصَاوِيرَ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ لَا أُحَدِّثُكَ إِلَّا مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ سَمِعْتُهُ يَقُولُ مَنْ صَوَّرَ صُورَةً فَإِنَّ اللَّهَ مُعَذِّبُهُ حَتَّى يَنْفُخَ فِيهَا الرُّوحَ وَلَيْسَ بِنَافِخٍ فِيهَا أَبَدًا فَرَبَا الرَّجُلُ رَبْوَةً شَدِيدَةً وَاصْفَرَّ وَجْهُهُ فَقَالَ وَيْحَكَ إِنْ أَبَيْتَ إِلَّا أَنْ تَصْنَعَ فَعَلَيْكَ بِهَذَا الشَّجَرِ كُلِّ شَيْءٍ لَيْسَ فِيهِ رُوحٌ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ سَمِعَ سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ مِنْ النَّضْرِ بْنِ أَنَسٍ هَذَا الْوَاحِدَ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdullah bin 'Abdul Wahhab telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah mengabarkan kepada kami 'Auf dari Sa'id bin Abi Al Hasan berkata; Aku pernah bersama Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhu ketika datang seorang kepadanya seraya berkata; "Wahai Abu 'Abbas, aku adalah seorang yang mata pencaharianku adalah dengan keahlian tanganku yaitu membuat lukisan seperti ini". Maka Ibnu 'Abbas berkata: "Aku tidaklah menyampaikan kepadamu perkataan melainkan dari apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang Beliau bersabda: "Siapa yang membuat gambar lukisan, Allah akan menyiksanya hingga dia meniupkan ruh (nyawa) kepada gambarnya itu dan sekali-kali dian tidak akan bisa mendatangkanhya selamanya". Maka orang tersebut sangat ketakutan dengan wajah yang pucat pasi lalu berkata: "Bagaimana pendapatmu kalau aku tidak bisa meninggalkannya kecuali tetap menggambar?" Dia (Ibnu 'Abbas) berkata: "Gambarlah olehmu pepohonan dan setiap sesuatu yang tidak memiliki nyawa". Berkata, Abu 'Abdullah Al Bukhariy: Said bin Abi 'Arubah mendengar dari An-Nadhar bin Anas sendirian. (HR.Bukhari)

▪️ Malaikat tidak akan masuk kerumah yang ada gambar, patung dan anjing

حَدَّثَنَا ابْنُ مُقَاتِلٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا طَلْحَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةُ تَمَاثِيلَ

Telah bercerita kepada kami Muqatil telah mengabarkan kepada kami 'Abdullah telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhriy dari 'Ubaidullah bin 'Abdullah dia mendengar Ibnu 'Abbas RAa berkata, aku mendengar Abu Thalhah berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada anjing dan (atau) gambar patung".
(HR.Bukhari)

▪️ Menghilangkan segala gambar atau pun sesuatu berbentuk salib

حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ فَضَالَةَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حِطَّانَ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا حَدَّثَتْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَتْرُكُ فِي بَيْتِهِ شَيْئًا فِيهِ تَصَالِيبُ إِلَّا نَقَضَهُ
Telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Fadlalah telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya dari 'Imran bin Hithan bahwa Aisyah radliallahu 'anhu telah menceritakan kepadanya bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkan (gambar) salib melainkan beliau akan menghancurkannya." (HR.Bukhari)

▪️ Dosa mengaku bermimpi padahal tidak,mencuri dengar dan menggambar makhluk bernyawa sama beratnya

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَحَلَّمَ بِحُلْمٍ لَمْ يَرَهُ كُلِّفَ أَنْ يَعْقِدَ بَيْنَ شَعِيرَتَيْنِ وَلَنْ يَفْعَلَ وَمَنْ اسْتَمَعَ إِلَى حَدِيثِ قَوْمٍ وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ أَوْ يَفِرُّونَ مِنْهُ صُبَّ فِي أُذُنِهِ الْآنُكُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ صَوَّرَ صُورَةً عُذِّبَ وَكُلِّفَ أَنْ يَنْفُخَ فِيهَا وَلَيْسَ بِنَافِخٍ قَالَ سُفْيَانُ وَصَلَهُ لَنا أَيُّوبُ وَقَالَ قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَوْلَهُ مَنْ كَذَبَ فِي رُؤْيَاهُ وَقَالَ شُعْبَةُ عَنْ أَبِي هَاشِمٍ الرُّمَّانِيِّ سَمِعْتُ عِكْرِمَةَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ قَوْلَهُ مَنْ صَوَّرَ صُورَةً وَمَنْ تَحَلَّمَ وَمَنْ اسْتَمَعَ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ خَالِدٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَنْ اسْتَمَعَ وَمَنْ تَحَلَّمَ وَمَنْ صَوَّرَ نَحْوَهُ تَابَعَهُ هِشَامٌ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَوْلَهُ
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ayyub dari Ikrimah dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda; "Barangsiapa menyatakan diri bermimpi padahal tidak, ia dipaksa untuk menyatukan dua biji gandum dan ia tak akan bisa melakukannya, dan barangsiapa mencuri dengar pembicaraan suatu kaum padahal mereka tidak menyukai atau telah menyingkir untuk menghindarinya, maka telinganya akan dialiri cairan tembaga pada hari kiamat, barang siapa menggambar ia akan disiksa dan dipaksa untuk menghidupkannya padahal tidak mampu." Sufyan mengatakan; 'Ayyub menyambungkannya kepada kami. Sedang Qutaibah mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu 'Awanah dari Qatadah dari 'Ikrimah dari Abu Hurairah ucapannya tentang; 'Barangsiapa dusta dalam mimpinya'. Dan Syu'bah mengatakan; dari Abu Hasyim Ar Rumani, aku mendengar Ikrimah berkata; Abu Hurairah dengan ucapannya; 'Barangsiapa menggambar, dan barangsiapa menyatakan bermimpi, dan barangsiapa mencuri dengar.' Telah menceritakan kepada kami Ishaq telah menceritakan kepada kami Khalid dari Khalid dari Ikrimah dari Ibnu Abbas mengatakan; "Barangsiapa mencuri dengar, dan barangsiapa menyatakan bermimpi dan barangsiapa menggambar', hadits ini diikutsertakan penguatnya oleh Hisyam dari Ikrimah dari Ibnu Abbas dengan ucapan beliau.
(HR.Bukhari)

▪️ Tambahan Siksa bagi yang sombong lagi membangkang,Yang menyeru tuhan lain bersama Allah dan yang membuat gambar

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاوِيَةَ الْجُمَحِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَخْرُجُ عُنُقٌ مِنْ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَهَا عَيْنَانِ تُبْصِرَانِ وَأُذُنَانِ تَسْمَعَانِ وَلِسَانٌ يَنْطِقُ يَقُولُ إِنِّي وُكِّلْتُ بِثَلَاثَةٍ بِكُلِّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ وَبِكُلِّ مَنْ دَعَا مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَبِالْمُصَوِّرِينَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ صَحِيحٌ وَقَدْ رَوَاهُ بَعْضُهُمْ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ هَذَا وَرَوَى أَشْعَثُ بْنُ سَوَّارٍ عَنْ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muawiyah Al Juhami telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Muslim dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: " Pada hari kiamat nanti, ada Leher keluar dari neraka, ia memiliki dua mata yang melihat, dua telinga yang mendengar dan lisan yang berbicara, ia berkata: Aku diberi kuasa pada setiap orang sombong lagi membangkang, pada orang yang menyeru tuhan lain bersama Allah dan pada orang-orang yang membuat gambar." Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Sa'id. Abu Isa berkata: Hadits ini hasan gharib shahih. Sebagian meriwayatkan hadits ini dari Al A'masy dari Athiyah dari Abu Sa'id dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam seperti ini. Asy'ats bin Sawwar meriwayatkan dari Athiyah dari Abu Sa'id Al Khudri dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam sepertinya (HR.Muslim)

▪️ Larangan berkurban di tempat yang ada patungnya

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الطَّائِفِيِّ عَنْ مَيْمُونَةَ بِنْتِ كَرْدَمٍ الْيَسَارِيَّةِ أَنَّ أَبَاهَا لَقِيَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ رَدِيفَةٌ لَهُ فَقَالَ إِنِّي نَذَرْتُ أَنْ أَنْحَرَ بِبُوَانَةَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ بِهَا وَثَنٌ قَالَ لَا قَالَ أَوْفِ بِنَذْرِكَ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ دُكَيْنٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ مِقْسَمٍ عَنْ مَيْمُونَةَ بِنْتِ كَرْدَمٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنَحْوِهِ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan bin Mu'awiyah dari Abdullah bin 'Abdurrahman Ath Tha`ifi dari Maimunah binti Kardam Al Yasariah bahwa bapaknya pernah bertemu dengan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, sementara ia ada dibelakang bapaknya. Bapaknya berkata, "Aku bernadzar untuk berkurban di Buwanah?" lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apakah di sana ada patung?" ia menjawab, "Tidak." Beliau lalu bersabda: "Laksanakanlah nadzarmu." Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Dukain dari Abdullah bin 'Abdurrahman dari Yazid bin Miqsam dari Maimunah binti Kardam dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sebagaimana dalam hadits."
(HR.Ibnu Majah)

▪️ Di dalam setiap patung ada jin wanita

حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنَا هَدِيَّةُ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ وَمَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ قَالَا حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا حُسَيْنُ بْنُ وَاقِدٍ عَنْ الرَّبِيعِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِي الْعَالِيَةِ عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ { إِنْ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ إِلَّا إِنَاثًا } قَالَ مَعَ كُلِّ صَنَمٍ جِنِّيَّةٌ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah telah menceritakan kepada kami Hadiyyah bin Abdul Wahab dan Mahmud bin Ghailan keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Fadll bin Musa telah mengkabarkan kepada kami Husain bin Waqid dari Rabi' bin Anas dari Abu Aliyah dari Ubay bin Ka'b tentang ayat: '(yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala) ' (Qs. An Nisa`: 117). Ubay berkata, "Pada setiap patung ada Jin wanita."
(HR.Ahmad)

▪️ Larangan membuat sesuatu menyerupai Makhluk Allah (Seperti membuat Kue atau makanan, boneka dll tetapi bagi yang memakannya atau pun memainkannya tidak apa-apa. wallahu a'lam)

حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنِ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ دَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ اسْتَتَرْتُ بِقِرَامٍ فِيهِ تَمَاثِيلُ فَلَمَّا رَآهُ تَلَوَّنَ وَجْهُهُ وَقَالَ مَرَّةً تَغَيَّرَ وَجْهُهُ وَهَتَكَهُ بِيَدِهِ وَقَالَ أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الَّذِينَ يُضَاهُونَ بِخَلْقِ اللَّهِ جَلَّ وَعَزَّ أَوْ يُشَبِّهُونَ قَالَ سُفْيَانُ سَوَاءٌ
Telah bercerita kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Al Qasim bin Muhammad dari 'Aisyah, Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam memasuki kediamanku, aku mengenakan tabir dengan kain tipis yang ada gambar-gambar patungnya, saat melihatnya rona muka Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam berubah dan beliau merusaknya dengan tangan beliau sendiri dan bersabda: "Orang yang paling keras siksanya disisi Allah 'azza wajalla pada hari kiamat adalah mereka yang menyerupai ciptaan Allah 'azza wajalla atau menyamai -berkata Sufyan dalam riwayatnya: sama saja." (HR.Ahmad)

▪️ Larangan sujud kepada makhluk

Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ، لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang manusia untuk bersujud kepada manusia lainnya, niscaya akan aku suruh seorang wanita untuk bersujud kepada suaminya” [HR. Tirmidzi]

Catatan:
Sujud di sini bermaksud untuk menghormati dan memuliakan suami atau makhluk,hal ini telah di larang dan tidak di perbolehkan.
Sedangkan Qiyas dari pada sujud ini adalah Ruku' karena sujud dan ruku' adalah ciri khas ibadah sholat sebagai mana dalam firman Allah swt:
 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ۚ۩
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kamu beruntung.
(Qs.Al Hajj:77)

Maka sujud dan Ruku' adalah gerakan terlarang yang di tujukan untuk menghormati mau pun memuliakan makhluk atau apa pun.

xii. BERZINA & MENCURI MASIH BISA MASUK SURGA. TAPI PELAKU SYIRIK, TIDAK !

و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَ ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ وَاصِلٍ الْأَحْدَبِ عَنْ الْمَعْرُورِ بْنِ سُوَيْدٍ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا ذَرٍّ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ أَتَانِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام فَبَشَّرَنِي أَنَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِكَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ قُلْتُ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ قَالَ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar, Ibnu al-Mutsanna berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Washil al-Ahdab dari al-Ma'rur bin Suwaid dia berkata, "Saya mendengar Abu Dzar menceritakan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Jibril Alaihissalam mendatangiku lalu memberikan kabar gembira kepadaku, bahwa orang yang meninggal dari umatmu dalam keadaan tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apa pun niscaya masuk surga." Maka aku bertanya: "Meskipun dia berzina dan mencuri?" Jibril menjawab, "Walaupun dia berzina dan mencuri."
(HR.Muslim No.137)
 

xiii. SYIRIK TERSEMBUNYI LEBIH DITAKUTKAN RASULULLAH ﷺ DARI PADA AL-MASIH AD-DAJJAL

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ كَثِيرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ رُبَيْحِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَقَالَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِي مِنْ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ قَالَ قُلْنَا بَلَى فَقَالَ الشِّرْكُ الْخَفِيُّ أَنْ يَقُومَ الرَّجُلُ يُصَلِّي فَيُزَيِّنُ صَلَاتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Abu Khalid Al Ahmar dari Katsir bin Zaid dari Rubaih bin Abdurrahman bi Abu Sa'id Al Khudri dari Ayahnya dari Abu Sa'id dia berkata, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah keluar bersama kami, sementara kami saling mengingatkan tentang Al Masih Ad Dajjal, maka beliau bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang sesuatu yang lebih aku khawatirkan terhadap diri kalian daripada Al Masih Ad Dajjal?" Abu Sa'id berkata, "Kami menjawab, "Tentu." Beliau bersabda: "Syirik yang tersembunyi, yaitu seseorang mengerjakan shalat dan membaguskan shalatnya dengan harapan agar ada seseorang yang memperhatikannya."
(HR.Ibnu Majah No.4194)

Catatan:
Keadaan syirik ini bukan hanya saat sholat tapi juga untuk semua ibadah.
Bahkan perbuatan yang bukan ibadah pun yang ditujukan untuk di perhatikan orang lain, itu jaga sama.


xiv. BERSUMPAH DENGAN SELAIN ALLAH ADALAH SYIRIK

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ قَالَ سَمِعْتُ الْحَسَنَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ قَالَ سَمِعَ ابْنُ عُمَرَ رَجُلًا يَحْلِفُ لَا وَالْكَعْبَةِ فَقَالَ لَهُ ابْنُ عُمَرَ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ أَشْرَكَ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al 'Ala`, telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris, ia berkata; saya mendengar Al Hasan bin 'Ubaidullah dari Sa'd bin 'Ubaidah, ia berkata; Ibnu Umar mendengar seseorang bersumpah dengan mengatakan; tidak demi ka'bah. Kemudian Ibnu Umar berkata; sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka sungguh ia telah berbuat syirik." (HR.Abu Dawud No.2829)


xv. TIDAK INGIN DI AZAB (DISIKSA) ALLAH ﷻ ?, JANGAN BERBUAT SYIRIK DALAM BENTUK APAPUN

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ سَلَّامُ بْنُ سُلَيْمٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ كُنْتُ رِدْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى حِمَارٍ يُقَالُ لَهُ عُفَيْرٌ قَالَ فَقَالَ يَا مُعَاذُ تَدْرِي مَا حَقُّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ وَمَا حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ قَالَ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّ حَقَّ اللَّهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا يُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَحَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ لَا يُعَذِّبَ مَنْ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا أُبَشِّرُ النَّاسَ قَالَ لَا تُبَشِّرْهُمْ فَيَتَّكِلُوا

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abu al-Ahwash Sallam bin Sulaim dari Abu Ishaq dari Amru bin Maimun dari Mu'adz bin Jabal dia berkata, "Saya berada di boncengan Rasulullah di atas keledai yang dinamakan Ufair." Beliau lalu bersabda: "Wahai Mu'adz apakah kamu mengetahui apa hak Allah atas hamba dan hak hamba atas Allah.' Mu'adz berkata, 'Aku lalu menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.' Beliau bersabda: "Sesungguhnya hak Allah atas hamba adalah kalian menyembah Allah dan tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan hak hamba atas Allah adalah agar tidak disiksa orang yang tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu apa pun.' Mu'adz berkata, 'Saya lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, tidakkah boleh aku memberitakannya kepada manusia? ' Beliau menjawab: 'Jangan kamu memberitahukannya kepada mereka sehingga mereka bersandar kepadanya'."
(HR.Muslim No.44)

xvi. TIDAK MENYEKUTUKAN ALLAH ﷻ, LEBIH BERHARGA DARI PADA DUNIA & SEISINYA

حَدَّثَنَا قَيْسُ بْنُ حَفْصٍ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ عَنْ أَنَسٍ يَرْفَعُهُ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ لِأَهْوَنِ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا لَوْ أَنَّ لَكَ مَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍ كُنْتَ تَفْتَدِي بِهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَقَدْ سَأَلْتُكَ مَا هُوَ أَهْوَنُ مِنْ هَذَا وَأَنْتَ فِي صُلْبِ آدَمَ أَنْ لَا تُشْرِكَ بِي فَأَبَيْتَ إِلَّا الشِّرْكَ
Telah bercerita kepada kami Qais bin Hafsh telah bercerita kepada kami Khalid bin Al Harits telah bercerita kepada kami Syu'bah dari Abu 'Imran Al Jawniy dari Anas, dia memarfu'kannya, (Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda): "Sesungguhnya Allah berfirman kepada seorang penduduk neraka yang paling ringan siksaannya,: "Seandainya kamu memiliki sesuatu dari kekayaan bumi apakah kamu akan menggunakannya untuk menebus dirimu?". Orang itu menjawab; "Ya". Maka Allah berfirman: "Sungguh aku dahulu meminta darimu sesuatu yang lebih ringan dari itu, tepatnya saat kamu berada di dalam perut ibumu, yaitu agar kamu tidak menyekutukan aku namun kamu enggan dan tetap berbuat syirik".
(HR. Bukhari No.3087)


xvii. SEBANYAK APAPUN AMALAN, MENINGGAL DALAM PERBUATAN SYIRIK, MASUK NERAKA !

WALAUPUN SEDIKIT KEBAIKAN, MENINGGAL SEDANG TIDAK BERBUAT SYIRIK, MASUK SURGA

و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي سُفْيَانَ عَنْ جَابِرٍ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا الْمُوجِبَتَانِ فَقَالَ مَنْ مَاتَ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mua'wiyah dari al-A'masy dari Abu Sufyan dari Jabir dia berkata, "Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah sesuatu yang mewajibkan (sesuatu yang lain?) " Beliau menjawab: "Orang yang meninggal dalam keadaan tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apapun maka wajib masuk surga, dan orang yang meninggal dalam keadaan mensyirikkan Allah dengan sesuatu maka wajib masuk neraka."
(HR.Muslim No.135)

xviii. RIYA' PALING RINGAN (INGIN DIPUJI) TERMASUK SYIRIK. ALLAH MENCINTAI, ORANG BAIK/ BERTAKWA, TAPI ORANG TIDAK TAU.

حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ عِيسَى بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ أَنَّهُ خَرَجَ يَوْمًا إِلَى مَسْجِدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَجَدَ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ قَاعِدًا عِنْدَ قَبْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَبْكِي فَقَالَ مَا يُبْكِيكَ قَالَ يُبْكِينِي شَيْءٌ سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ يَسِيرَ الرِّيَاءِ شِرْكٌ وَإِنَّ مَنْ عَادَى لِلَّهِ وَلِيًّا فَقَدْ بَارَزَ اللَّهَ بِالْمُحَارَبَةِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْأَبْرَارَ الْأَتْقِيَاءَ الْأَخْفِيَاءَ الَّذِينَ إِذَا غَابُوا لَمْ يُفْتَقَدُوا وَإِنْ حَضَرُوا لَمْ يُدْعَوْا وَلَمْ يُعْرَفُوا قُلُوبُهُمْ مَصَابِيحُ الْهُدَى يَخْرُجُونَ مِنْ كُلِّ غَبْرَاءَ مُظْلِمَةٍ
Telah menceritakan kepada kami Harmalah bin Yahya telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb telah mengabarkan kepadaku Ibnu Lahi'ah dari Isa bin Abdurrahman dari Zaid bin Aslam dari Aslam dari Umar bin Khattab, bahwa suatu ketika dia keluar menuju masjid Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berjumpa dengan Mu'adz bin Jabal yang sedang duduk di sisi Kuburan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sambil menangis. Maka ia pun bertanya, "Apa yang membuatmu manangis?" Mu'adz menjawab, "Aku menangis karena sesuatu yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya riya' yang paling ringan pun sudah terhitung syirik, dan sesungguhnya orang yang memusuhi wali Allah maka dia telah menantang bertarung dengan Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang baik lagi bertakwa dan tidak dikenal, yaitu orang-orang yang apabila menghilang maka mereka tidak dicari-cari, dan jika mereka hadir maka mereka tidak di kenal, hati mereka ibarat lentera-lentera petunjuk yang muncul dari setiap bumi yang gelap."
(HR.Ibnu Majah No.3979).

xix. BERJUANG/ BERAMAL INGIN DIPUJI MAHLUK & SYAHWAT TERSEMBUNYI, ADALAH SYIRIK KEPADA ALLAH ﷻ

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَلَفٍ الْعَسْقَلَانِيُّ حَدَّثَنَا رَوَّادُ بْنُ الْجَرَّاحِ عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ ذَكْوَانَ عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيٍّ عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَتَخَوَّفُ عَلَى أُمَّتِي الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ أَمَا إِنِّي لَسْتُ أَقُولُ يَعْبُدُونَ شَمْسًا وَلَا قَمَرًا وَلَا وَثَنًا وَلَكِنْ أَعْمَالًا لِغَيْرِ اللَّهِ وَشَهْوَةً خَفِيَّةً
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Khalaf Al 'Asqalani telah menceritakan kepada kami Rawwad bin Al Jarrah dari 'Amir bin Abdullah dari Al Hasan bin Dzakwan dari 'Ubadah bin Nusai dari Syaddad bin Aus dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya sesuatu yang paling saya khawatirkan atas ummatku adalah syirik kepada Allah, saya tidak mengatakan bahwa mereka menyembah matahari dan juga rembulan, tidak pula menyembah berhala, akan tetapi mereka beramal untuk selain Allah dan syahwat yang tersembunyi." (HR. Ibnu Majah No.4195).

xx. PESIMIS (THIRYARAH) BAGIAN DARI SYIRIK

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ عِيسَى بْنِ عَاصِمٍ عَنْ زِرٍّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطِّيَرَةُ مِنْ الشِّرْكِ وَمَا مِنَّا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَحَابِسٍ التَّمِيمِيِّ وَعَائِشَةَ وَابْنِ عُمَرَ وَسَعْدٍ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ وَرَوَى شُعْبَةُ أَيْضًا عَنْ سَلَمَةَ هَذَا الْحَدِيثَ قَالَ سَمِعْت مُحَمَّدَ بْنَ إِسْمَعِيلَ يَقُولُ كَانَ سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ يَقُولُ فِي هَذَا الْحَدِيثِ وَمَا مِنَّا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ قَالَ سُلَيْمَانُ هَذَا عِنْدِي قَوْلُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ وَمَا مِنَّا
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdurrahman bin Mahdi berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Salamah bin Kuhail bin Ashim dari 'Isa bin 'Ashim dari Zirr dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya thiyarah (pesimis) bagian dari syirik dan bukan bagian dari ajaran kami, justru Allah akan menghilangkan thiyarah (pesimis) itu dengan bertawakkal kepada-Nya." Abu Isa berkata, "Dalam bab ini juga ada hadits dari Abu Hurairah, Habis At Tamimi, 'Aisyah, Ibnu Umar dan Sa'd. Hadits ini derajatnya hasah shahih, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Salamah bin Kuhail. Syu'bah juga meriwayatkan dari Salamah dengan hadits yang sama. Ia berkata, "Aku mendengar Muhammad bin Isma'il berkata, "Sulaiman bin Harb berkata tentang hadits ini, 'dan bukan dari kita, justru Allah akan menghilangkan thiyarah (pesimis) itu dengan bertawakkal kepada-Nya', Sulaiman berkata, "Ini menurut pendapatku, adalah perkataan Abdullah bin Mas'ud "dan tidaklah (thiyarah) dari ajaran kami."
(HR.At Tarmidzi No.1539)

xxi. SYIRIK MERUPAKAN KE-ZALIM-AN BESAR

حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ } قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّنَا لَا يَظْلِمُ نَفْسَهُ قَالَ لَيْسَ كَمَا تَقُولُونَ { لَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ } بِشِرْكٍ أَوَلَمْ تَسْمَعُوا إِلَى قَوْلِ لُقْمَانَ لِابْنِهِ { يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ }
Telah bercerita kepada kami 'Umar bin Hafsh bin Ghiyats telah bercerita kepada kami bapakku telah bercerita kepada kami Al A'masy berkata telah bercerita kepadaku Ibrahim dari 'Alqamah dari 'Abdullah radliallahu 'anhu berkata; "Ketika turun QS al-An'am ayat 82 yang artinya (Orang-orang beriman dan tidak mencampur iman mereka dengan kezhaliman….), kami berkata; "Wahai Rasulullah, siapakah diantara kami orang yang tidak menzhalimi dirinya?". Maka Beliau bersabda: "Bukan seperti yang kalian katakan. Maksud ayat "tidak mencampurkan iman mereka dengan kezhaliman" adalah dengan kesyirikan. Tidakkah kalian mendengar ucapan Luqman kepada anaknya?, (Wahai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah karena menyekutukan Allah merupakan kezhaliman yang besar").
(HR.Bukhari No 3110)


xxii. PELAKU SYIRIK TIDAK AKAN MENDAPAT SYAFA'AT RASULULLAH ﷺ

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ وَاللَّفْظُ لِأَبِي كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ فَتَعَجَّلَ كُلُّ نَبِيٍّ دَعْوَتَهُ وَإِنِّي اخْتَبَأْتُ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَهِيَ نَائِلَةٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِي لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan lafazh tersebut milik Abu Kuraib, keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab, maka setiap nabi menyegerakan doanya, dan sesungguhnya aku menyembunyikan doaku sebagai syafa'at bagi umatku pada hari kiamat. Dan insya Allah syafa'atku akan mencakup orang yang mati dari kalangan umatku yang tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apa pun." (HR. Muslim No.296)


xxiii. ALLAH ﷻ PASTI MENINGGALKAN ORANG YANG BERBUAT SYIRIK

حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَخْبَرَنَا رَوْحُ بْنُ الْقَاسِمِ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَعْقُوبَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنْ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي غَيْرِي تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ

Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Rauh bin Al Qasim dari Al Ala` bin Abdurrahman bin Ya'qub dari ayahnya dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman: 'Aku adalah sekutu yang paling tidak memerlukan sekutu, barangsiapa melakukan suatu amalan dengan menyekutukanKu dengan selainKu, Aku meninggalkannya dan sekutunya'."
(HR.Muslim No.5300).


Wallahu a'lam

_______

MAJELIS GAZA (Gerakan Akhir Zaman)